31 Maret 2010

Mesum di Parkiran, Dua PNS Balangan Digerebek
Selasa, 30 Maret 2010 | 21:41 WITA
Dibaca 1182 kali
Cetak Artikel
Cetak Artikel
khairil rahim
Masriah (35) PNS Balangan menutup wajah di jok mobil saat akan dibawa ke kantor polisi.

BARABAI, SELASA - Semakin dewasa dan bertambahnya umur seharusnya bisa menahan nafsu. Tapi tidak bagi Ahmad Hermi (56) dan Masriah (35) dua PNS warga Batu Laki Kabupaten Balangan. Karena tak kuat menahan nafsu sahwat keduanya melakukan perbuatan mesum di parkiran Rumah Sakit Damanhuri Barabai, Selasa (30/3/2010).

Aksi nekat keduanya itu diketahui warga. Sedang asyik keduanya digerebek polisi dan warga dalam kondisi baju awut-awutan. Sikap tak terpuji ini diketahui pertama kali pegawai rumah sakit setempat.

Awal diketahuinya perbuatan mesum itu karena pegawai rumah sakit curiga dengan goyangan mobil di halaman parkir rumah sakit rujukan Banua Enam tersebut. Setelah didekati mereka melihat keduanya sedang berciuman.

Tidak ingin tempat kerjanya menjadi sarang maksiat, mereka lalu melaporkan kejadian ini kepada polisi. Setelah beberapa menit kemudian polisi langsung menggrebek keduanya yang dalam kondisi baju terbuka.

Meski tak sampai dihakimi massa, pasangan mesum itu diamankan aparat polisi untuk diminta keterangan atas perbuatan keduanya.

Kapolres HST AKBP Joko Purwanto melalui Kasat Reskrim, Syaiful Bahri mengatakan keduanya mengaku hanya berciuman dan saling raba dan tidak terjadi hubungan suami istri.

"Katanya sih Cuma berciuman tidak sampai berhubungan intim," terangnya.

Keduanya pun mengaku hanya terjadi saling pijat karena libido masing-masing naik lalu terjadilah aksi saling cium dan raba di daerah vital masing-masing.

Ditambahkan Saiful, Hermi memiliki jabatan sebagai Kepala UPT Dinas Pendidikan Batu Laki Balangan sementara Masriah mantan anak buahnya saat menjadi honorer lima tahun lalu.

"Dari situ awalnya mereka bertemu kemudian terjalin hubungan padahal Hermi sudah memiliki istri dan dua orang anak," terangnya.

Atas kelakukannya keduanya terancam pasal 281 KUHP yaitu merusak kesopanan didepan umum.

(khairil rahim)

31 Januari 2010





AKIBAT SELINGKUH, SEORANG WANITA MELAHIRKAN 2 ANAK KEMBAR DENGAN AYAH YANG BERBEDA (HASIL TES DNA)

31Jan2010

Seorang pria Turki memutuskan untuk menceraikan istrinya setelah tes DNA menunjukkan bahwa dia hanyalah ayah dari salah seorang anak kembar laki-laki, demikian dilaporkan dalam jurnal-sirkulasi koran Sabah, Jumat (29/1/2010). Sementara anak kembar yang satu lagi adalah hasil selingkuhan sang istri.

Pria yang diidentifikasi berinisial AK ini curiga, istrinya menjalin hubungan mesum dengan pria lain yang berprofesi sebagai sekuriti di Istanbul.

Berdasarkan tes DNA yang dilakukan dalam waktu tiga tahun. Dan tingkat akurasi tes ini adalah 99,99 persen, menyebutkan AK adalah ayah dari salah satu anak laki-laki kembar.

Menurut koran Sabah, hasil tes DNA tersebut telah dikonfirmasi oleh lembaga kedokteran forensik atas permintaan pengadilan dalam penanganan kasus perceraian ini.

Wanita, Ibu anak kembar tersebut yang diidentifikasi berinisial CK mengaku sebelum menikahi AK, dia tetap mempertahankan hubungannya dengan kekasihnya yang sekuriti tersebut.

"Sebelum dipaksa menikah dengan AK, wanita ini telah menjalin hubungan badan dengan kekasihnya. Dan hubungan ini terus dipertahankan meski telah menikah," kata suratkabar itu.

Fenomena kembar dengan ayah yang berbeda - dalam istilah kedokteran dikenal sebagai superfecundation dari heteropaternal, sangat jarang terjadi pada manusia. Kasus seperti ini paling sering terjadi pada binatang seperti kucing dan anjing.

"Namun, kasus ini bisa menjadi mungkin, apabila dalam sebuah siklus menstruasi yang langka, seorang wanita menghasilkan dua sel telur dan pada saat yang sama dibuahi oleh sperma yang berasal dari dua pria yang berbeda dalam waktu yang pendek. Kondisi ini bisa menyebabkan kehamilan kembar, dengan masing-masing telur membawa genetik yang berbeda," kata Rusen Aytac profesor, kepala departemen ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Ankara.

Namun, AK tetap mengakui salah satu dari anak kembar tersebut sebagai anaknya. Tapi, ia menolak anak yang satunya. Kasus ini berhasil diselesai oleh departemen sosial Turki.

"Atas ulah CK, keluarga suaminya telah mengirim ancaman akan membunuh wanita cantik ini. Sehingga pihak pengadilan memutuskan keluarga suaminya tidak dizinkan mendekati wanita ini dalam jarak 500 meter, demi keselamatannya," kata koran Sabah.
Sumber : Kompas.com

23 Juli 2009

Kesalahan Klasik Petugas Frontline By: Julia Napitupulu, EXPERD Consultant






Dalam artikel ini saya akan menguraikan beberapa kesalahan yang ‘tipikal frontliner’ atau kerap dilakukan oleh petugas frontline. Data ini saya peroleh terutama melalui pengalaman dan observasi saya sepanjang menjadi pelanggan dan juga dari pengalaman saya selama menjalankan profesi sebagai trainer di bidang soft skills.



Beberapa kesalahan klasik yang saya cermati dari para petugas frontline:



  1. Berpikir bahwa senjata utama petugas frontline adalah ‘Problem Solving’, bukan Mendengar.

Pada kesempatan pertama pelanggan bertemu dengan petugas frontline, kebutuhannya yang utama adalah didengarkan bukan diselesaikan masalahnya. Mendengar adalah titik pertama dari penanganan keluhan, sedangkan problem solving adalah titik terakhir. Jika petugas frontline kurang trampil dalam mendengarkan keluh kesah pelanggan, maka biasanya, pertama, pelanggan akan meningkat intensitas emosinya, mungkin yang hanya dari kecewa kemudian menjadi marah. Yang kedua, problem solving yang ditawarkan petugas frontline akan kurang efektif/mengena pada sasaran karena ada data-data yang tidak ditangkap dengan baik dari pelanggan. Akibatnya tentu saja waktu pelayanan akan menjadi lebih time-consuming. Prinsipnya: tidak semua pelangan ingin diselesaikan masalahnya (mungkin karena ia tahu masalahnya sudah tidak mungkin untuk diselesaikan) tapi semua pelanggan, ingin didengarkan.




  1. ‘Jump into Solution’

Cepat-cepat lari ke solusi adalah bentuk kesalahan klasik lain yang kerap dilakukan petugas frontline. Hal ini membuat value adding dari sebuah interaksi pelayanan menjadi minim. Sesungguhnya, sebelum menawarkan sebuah solusi, petugas frontline dapat lebih dulu menyapa pelanggannya dengan hangat, mendiskusikan sesuatu yang di luar konteks pekerjaan untuk mengakrabkan hubungan atau menyatakan rasa prihatinnya terhadap masalah yang dialami pelanggan. Dengan demikian kesan positif yang tertanam di benak pelangan akan semakin kuat. Ujung-ujungnya, pelanggan tidak hanya puas, tapi bisa menggiringnya untuk melakukan repeat order/buying.




  1. Ekspresi Empatik dan Small Talk hanya memakan waktu

Terkadang petugas frontline lupa bahwa tujuan dari pelayanan sebenarnya adalah ‘menciptakan rasa nyaman dan happy saat bertransaksi’.Tidak sedikit petugas frontline yang menargetkan durasi waktu tertentu dalam setiap interaksi dengan pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang dtangani, maka berarti kinerjanya semakin baik. Tidak ada waktu untuk ber-empati, apalagi melakukan small talk. Padahal dengan melakukan hal-hal tersebut di atas, relationship yang lebih menyenangkan antara pelanggan dan petugas frontline akan dapat dengan mudah tercipta. Keuntungannya akan kembali lagi kepada petugas frontline dan perusahaan sendiri. Pelanggan yang merasa dihargai dan diperhatikan akan datang dan datang lagi, bahkan walaupun masalahnya tidak dapat diselesaikan. Mengapa demikian? Karena bila pelanggan sudah memiliki kedekatan emosional dengan perusahaan tertentu ataupun dengan para personilnya, maka zona toleransinya terhadap kekurangsempurnaan akan semakin lebar.




  1. Mengarahkan kemarahan dan komplain pelanggan ke diri pribadi

Tentunya kita sering mendengar kalimat: “Jangan masukin hati..” Terdengar klise, namun anjuran ini agaknya perlu dipegang teguh oleh setiap petugas frontline. Tidak sekali dua kali saya menyaksikan petugas frontline kehilangan kontrol diri ketika menghadapi pelanggan yang marah-marah. Menurut analisa saya, hal ini terjadi karena petugas frontline mengarahkan amarah pelanggan sebagai serangan pribadi terhadap dirinya. Padahal yang terjadi sebenarnya tidaklah demikian. Pelanggan marah dan kecewa kepada perusahaan, bukan kepada diri pribadi petugas frontline. Hanya, karena fungsinyalah sebagai petugas frontline maka tentu saja ia menjadi ‘sasaran’ pertama kemarahan pelanggan. Dengan menanamkan hal ini di mindset, saya yakin para petugas frontline akan dapat me-manage emosinya dengan lebih baik.




  1. Mengatasnamakan Prosedur sebagai alasan ‘tidak dapat membantu lebih jauh’

Ketika pelanggan meminta sesuatu sedikit di luar prosedur standar, maka kebanyakan petugas frontline dengan otomatis akan berkata: “Maaf Pak/Bu, prosedurnya tidak bisa demikian.” Hasilnya, pelanggan semakin merasa diperlakukan tidak adil dan kecewa. Yang lebih fatal lagi akan berpaling kepada perusahaan lain yang dapat memberikan fleksibilitas lebih kepada pelanggannya. Seorang petugas frontline perlu memiliki jiwa helpfull untuk dapat mengatakan: “Baik Pak, saya akan coba menjajaki dulu dengan atasan saya.” atau “Baik Bu, dari segi prosedur sebenarnya saat ini belum bisa, namun karena kasus Ibu emergency, maka saya akan berusaha membantu lebih jauh.” Tipsnya, bila Anda seorang petugas frontline dan Anda terbentur prosedur, maka berpikirlah untuk mengusahakan sebuah kebijakan. Terlebih, bila sesuatu yang diminta oleh pelanggan adalah sesuatu yang masuk akal.




  1. Meminta Maaf kepada Pelanggan berarti Mengaku Salah.

Sudut pandang ini membuat petugas fronline menunda permintaan maafnya sampai masalahnya sudah benar-benar tergambarkan dengan jelas, dalam arti pihak mana yang bertanggung jawab terhadap masalah pelanggan, apakah pihak perusahaan atau pihak pelanggan sendiri. Padahal sesungguhnya, makna permintaan maaf di telinga pelanggan bukan berarti Mengaku Salah, tapi berarti petugas fronline turut prihatin terhadap masalah yang dialami pelanggan , terlepas dari sumber masalahnya ada di pihak mana. Dari banyak kejadian yang saya alami, petugas fronline yang terlatih untuk spontan mengucapkan kata ‘maaf’ sejak awal pembicaraan, akan dapat mengendalikan emosi pelanggan dengan lebih efektif. Bagi pelanggan, permintaan maaf yang tulus, seperti disiram air sejuk di tengah padang pasir.




  1. Berjanji kepada pelanggan berarti ‘bunuh diri’

Sudut pandang ini terjadi karena, pertama, petugas frontline yang bersangkutan membayangkan ‘skenario kegagalan’. “Bagaimana kalau ada masalah?” “Bagaimana kalau sistemnya tidak berfungsi?” Dan ‘bagaimana kalau’ lainnya yang konotasinya pesimis. Mengapa tidak kita ubah saja sudut pandang kita ke ekstrim yang positif? Misalnya, “Bila saya berhasil nanti, pasti pelanggan akan sangat berterima kasih kepada saya.” “Bila berhasil nanti, atasan saya akan melihat kelebihan saya.”, dan sebagainya. Bayangkan dan visualisasikan skenario keberhasilan, dengan sendirinya ide-ide kreatif dan energi kita akan berlipat ganda.


Yang kedua, terapkan strategi risk reversal. Kebanyakan pelanggan enggan melakukan transaksi karena ia melihat begitu banyak resiko yang harus ia tanggung. Dana sudah dipindahtangankan, produk belum tentu berhasil 100%, bila ada trouble pun apakah ada jaminan akan diselesaikan segera atau tidak. Strategi risk reversal adalah memindahkan resiko-resiko yang ditanggung oleh pelanggan menjadi beban perusahaan. Cara yang paling simple mudah saja, para atasan saya di company selalu berkata: ‘pasang badan’. Bila pelanggan melihat petugas frontline selalu ada di mejanya, siap menjadi mitra dan penolong pelanggan, apa pun yang terjadi, pelanggan akan merasa lebih save untuk melakukan transaksi.



Demikian hasil analisa dan observasi saya terhadap perilaku servis para petugas fronline. Mudah-mudahan melalui tulisan yang sederhana ini, para pembaca, khususnya Anda yang bertugas sebagai petugas frontline mendapat penyegaran yang bermanfaat.
http://www.experd.com/news-articles/articles/20/

Memotivasi Karyawan Frontline Untuk Bersikap Baik Kepada Customer

“Pelayanan Customer Bermutu Sempurna Adalah Tanggung Jawab Dari Setiap Orang Diperusahaan, Tapi Juga Merupakan Sikap Hidup Dari Frontliner Kepada Customer.” – Djajendra

Sebagian besar dari reputasi sebuah perusahaan selalu ditentukan oleh sikap baik para karyawan frontline dalam memberikan pelayanan berkualitas tinggi kepada customer. Ketika setiap orang di frontline perusahaan sadar untuk menjaga etika, sopan santun, moralitas, dan sikap baik, maka customer akan semakin yakin kepada reputasi dan kredibilitas perusahaan.

Berikut beberapa langkah bijak yang wajib dilakukan oleh manajemen, agar para frontliner mampu menjadi ujung tombak perusahaan yang tajam dan dinamis.

1. Manajemen harus berbicara dengan semua frontliner, agar para frontliner ini mau menjadi pribadi-pribadi yang paling positif dan paling bersikap baik terhadap siapa pun.

2. Manajemen harus mengingatkan kepada para frontliner bahwa mereka adalah ujung tombak dalam menghasilkan bisnis buat kemajuan perusahaan, jadi mereka harus siaga penuh dalam memberikan pelayanan bermutu tinggi kepada customer.

3. Manajemen harus membangun mind set kepemimpinan diri sendiri yang kuat dan tangguh kepada setiap pribadi-pribadi frontline, agar mereka mampu memimpin dirinya sendiri secara sempurna untuk memberikan pelayanan berkualitas tinggi yang professional kepada perusahaan dan customer.

4. Manajemen harus selalu memotivasi dan menyemangati para frontliner agar mereka mampu menjalankan fungsi dan peran kerjanya secara total dan bijaksana.

5. Manajemen harus selalu fokus untuk merawat dan mensosialisasikan SOP pelayanan customer kepada setiap frontliner secara rutin dan berkelanjutan.

6. Manajemen harus selalu menjadi kepemimpinan yang bijak, profesional, berenergi, dan berkualitas tinggi terhadap pelayanan dan perhatinnya kepada para frontliner.

7. Manajemen tidak boleh membiarkan para frontliner berjuang sendiri tanpa dukungan yang kuat dari backoffice perusahaan.

8. Manajemen harus selalu melakukan inovasi pelayanan melalui ide-ide baru yang mampu menarik minat customer-customer baru.

9. Manajemen harus selalu mengingat fungsi dan peran kerjanya untuk menjadi faktor penting dalam menjaga semangat, motivasi, gairah kerja, dan rasa percaya diri para frontliner.

27 Juni 2009

Kenapa sie cwok/cwek itu bisa selingkuh>.......?????


kenapa sie cwek/cwok suka selingkuh padahal dah punya pasangan...
kira2 apa ya yang menyebabkan..?


Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak

Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang untuk berselingkuh :
1. Memang sudah sifatnya genit / senang berganti2 pasangan
2. Kondisi keluarga (faktor ekonomi, kekerasan dalam RT, tidak punya anak, banyak anak, ketidak cocokan dengan mertua, dll)
3. Godaan (adanya orang lain yang memberikan perhatian lebih, di saat pasangan sudah tidak lagi memperhatikan kita)
4. Kehidupan monoton (mengakibatkan menurunnya gairah terhadap pasangan masing2)
5. Menikah karena terpaksa (mengakibatkan adanya perasaan tidak rela di dalam hati, sehingga menimbulkan perasaan tidak menyukai pasangannya sendiri)
Masih banyak alasan yang bisa dipakai untuk berselingkuh, namun sebaiknya sebelum berselingkuh, ingatlah baik2 kepada Tuhan dan cobalah memandang apa yang akan terjadi dengan keluarga anda pada saat perselingkuhan itu diketahui oleh umum dan keluarga.
Apabila memang tidak dapat lagi mencintai pasangan masing2, cobalah mencari perantara pernikahan / mediasi untuk memperbaiki kehidupan RT. Apabila tidak dapat dipertahankan lagi barulah anda bercerai dan mencari pasangan lain yang lebih cocok dengan keinginan / perasaan. ^-^

04 Maret 2009

12 Pelukan Sehari,

Dijamin Tak Sakit-Sakitan Lagi..!!!

"Untuk bertahan hidup, kita membutuhkan 4 pelukan sehari. Untuk kesehatan, kita butuh 8 pelukan perhari. Untuk pertumbuhan, awet muda, kebahagiaan, kita perlu 12 pelukan perhari,"
kata Virginia Satir, terapis keluarga.

Mungkin, Anda sedikit heran, benarkah PELUKAN memiliki kekuatan yang begitu hebat, hingga bisa membuat sehat, panjang umur, dan awet muda? Kapan terakhir kali Anda memeluk seseorang atau seseorang memeluk Anda? Jika jawabannya jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali, coba ingat-ingat, apa yang belakangan ini Anda rasakan? Bisa jadi Anda sering sakit-sakitan, depresi, stres, sakit kepala, dan emosional. Berbagai penelitian menunjukkan terapi pelukan bisa menyembuhkan penyakit fisik dan psikis. Bisa mengatasi stres, depresi dan lain-lain. Orang yang dipeluk, ataupun memeluk, merasakan adanya kekuatan cinta yang mengelilingi mereka. Kekuatan ini yang membuat kekebalan tubuh kita semakin meningkat.

Pelukan Damai
Saat berpelukan, tubuh melepaskan oxytocin , hormon yang berhubungan dengan perasaan damai dan cinta. Hormon oxytocin ini membuat jantung dan pikiran sehat. Hormon oxytocin ini baru bisa keluar jika manusia memiliki kehidupan sehat & merasa damai dan tentram. Terapi pelukan hampir sama dengan terapi jalan kaki. Terapi pelukan meningkatkan keseimbangan tubuh, kesehatan, dan mengurangi tingkat stres, khususnya para profesional muda yang bekerja di kota metropolitan. Pelukan bukan berarti Anda harus mencari suami atau kekasih untuk melakukan hal ini. Pelukan dapat dilakukan pada siapa saja dengan penuh kasih dan damai. Tentu saja pelukan ini bukan berkonotasi negatif apalagi mengikutsertakan gairah. Pelukan ini juga bukan 'pelukan sosial', seperti berjabat tangan, mencium pipi kiri dan kanan, seperti yang dilakukan oleh budaya masyarakat beberapa negara pada saat pesta atau pertama kali bertemu.
Pelukan yang dimaksud adalah pelukan saling menyentuh, tubuh dengan tubuh saling mengikat dan menyentuh. Ketika saling berpelukan, akan terasa perasaan nyaman dan damai. Di Indonesia juga beberapa negara lainnya berpelukan hanya dilakukan pada pasangan suami istri, saudara, orang tua ke anaknya.
Di Amerika sebuah lembaga ada yang mengkoordinir untuk mengadakan Free Hug di jalanan. Jangan kaget jika suatu hari, saat Anda berkunjung ke Amerika
dan Eropa, melihat beberapa orang dengan papan besar di dada, bertuliskan Free Hug. Mereka adalah para relawan yang memberikan terapi pelukan pada setiap orang yang membutuhkan.

Anak Tumbuh Sehat

"Tapi, kita harus ingat. Walau sekadar jabat tangan dan menyentuh pipi dengan pipi, ini juga ada manfaatnya. Ada rasa kehangatan ketika kita saling berjabat tangan. Namun bila ini dilakukan lebih dari ini, yaitu dengan pelukan erat, tentu lebih bermanfaat, unsur terapinya lebih tinggi," ujar Dr.Bhagat, salah satu doktor yang meneliti pengaruh pelukan di India . Diharapkan masyarakat mengerti akan manfaat sentuhan dan pelukan. Sehingga pasangan suami istri, semakin sering berpelukan dan bersentuhan. Juga makin sering memeluk anak-anaknya. Seluruh bagian di kulit kita memiliki organ perasa. Dari ujung kaki hingga kepala adalah area yang sensitif bila disentuh. Bahkan ketika bayi masih di dalam kandungan walau dilindungi air ketuban, ia sangat menyukai sentuhan kasih sayang dari ke dua orang tuanya. Jika sering disentuh, bayi dalam kandungan akan tumbuh menjadi bayi yang sehat dengan pertumbuhan yang bagus. Selain itu secara psikis bayi akan tumbuh menjadi seorang yang penyayang. Anak-anak yang sering disentuh, dibelai dan dipeluk oleh orang tuanya juga akan tumbuh menjadi anak yang sehat. Mereka akan merasa nyaman dan memiliki kepercayaan diri. Pertumbuhan dan kesehatan pun lebih bagus dibanding dengan anak-anak yang jarang disentuh, dibelai dan dipeluk. Pada orang tua pun, sentuhan dan pelukan sangat berarti. Apalagi pada saat kehilangan seseorang, depresi, stres.. Dengan berpelukan, orang dewasa merasa ada orang yang memperhatikan, ada orang yang mencintainya, membutuhkannya. Seluruh kulit kita, sangat peka dengan pelukan, dan sangat membutuhkan sentuhan hangat dan erat.

Transformasi Rasa Nyaman
Seorang master reiki di Mumbai , India , berkata," pelukan adalah salah
satu alat untuk bertransformasi. Dengan pelukan satu pribadi dengan pribadi lain semakin dekat. Jika hubungan Anda dengan orang lain renggang.
Salah satu cara agar hubungan itu menghangat dengan memeluknya.
Jika rumah tangga Anda diambang kehancuran, cobalah memeluk pasangan Anda 20 kali sehari. Saya yakin Anda berdua tak akan bercerai. Selain itu, hidup Anda berdua akan lebih bahagia, sehat, dan awet muda. Serta Anda akan terhindar dari stress dan depresi." Dr. Harold Voth, senior psikiater di Kansas, Amerika Serikat telah melakukan riset dengan beberapa ratus orang. Hasilnya, mereka yang berpelukan mampu mengusir depresi, meningkatkan kekebalan tubuh, awet muda, tidur lebih nyenyak, lebih sehat. Jika Bayi atau anak-anak rewel atau sakit. Jangan biarkan mereka sendirian. Peluklah. Dengan memeluk, mereka akan merasa nyaman. Sehingga kekebalan tubuhnya lebih baik, dan kesehatan mereka pun akan jauh lebih baik. Anda sebagai orang tua pun mendapatkan efek baik dari terapi pelukan ini. Anda akan jauh lebih sehat, muda, terbebas dari depresi. Pelukan dapat menyembuhkan sakit fisik dan psikis. Sentuhan yang dihasilkan dari pelukan membantu mengurangi rasa sakit. Beberapa penyakit parah sering kali membuat penderitanya merasa frustasi, marah, tak mungkin penyakitnya bisa disembuhkan. Dengan pelukan, pasien yang prustasi ini merasa nyaman. Pelukan memberikan energi positif pada emosi pasien. Sehingga mengubah emosi negatifnya menjadi emosi positif. Apalagi bila pasien mendapatkan pelukan dari orang yang dicintainya.

Bukankah cinta itu adalah kekuatan yang maha dahsyat, dan pelukan adalah salah satu cara untuk menyatakan cinta,
atau suatu bentuk cinta.

Jadi tunggu apa lagi ?

Hug your friends, your enemies, everyone!! With all the other forwards out there, I thought this would be a good one to start. The hug is my favorite sign of affection. It can mean
so much, and so many things
at the same time. It can be a
sign of love, friendship,
comfort or anything.

v_v Aditya---http://one.indoskripsi.com/artikel-skripsi-tentang/hug-4-health

BERPELUKAN..................


They will question thee concerning
the monthly course. Say "It is hurt;
so go apart from women during
the monthly course, and do not approach them
till they are clean. When they have cleansed
themselves, then come into them as God
has commended you". Truly, God loves
those who repent, and he loves those
who cleanse themselves.
Chapter 2 verse 222

Practicing sexual intercourse during menstruation is forbidden because the womb at that period is inflamed and easily exposed to bacteria. Dr. El Bar says that blood is the best environment for microbes to increase and flourish. Besides, the capacity of the womb to resist the invading microbes, that exist on the penis, decreases that constitute a great danger for the womb. The resistance of the vagina becomes also very low, because the acid which it throws out and which kills the microbes decreases during menstruation.

That is why, goes on Dr. El bar sexual intercourse during menstruation is but letting microbes in, at a time when the womb could not resist.

It is not only women who are hurt, but men are also hurt. The increase of microbes leads to inflaming men’s urinary tracts. The microbes could also invade the prostate, then to the spermatic cord and the spermatocyst, which could block the sperm duct and hence causes impotency.

It is not only that but other diseases also attack both women and men so the Holy Qur’an forbids such unhealthy practice and in this it is also ahead of science and scientists.